Jumaat, 19 September 2008

ليـــلة القدر


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kaifa halukum? alhamdulillah, sekarang nahnu dah berpuasa selama 18 hari. Tidak lama lagi, masuk 10 hari/malam terakhir Ramadhan. Tadi, khutbah Juma'at, khatib ada sentuh tentang lailatul-Qadr. Rasa-rasanya, umur dah melebihi suku abad (lebih 25 tahun) ni, entah nahnu ni ada peluang atau tidak terkena cun-cun pada malam al-Qadr?

Wallahua'lam.. Tapi apa yang penting, Istiqamah dalam ibadat. Penerimaan Allah Ta'ala jua yang nahnu harap-harapkan. Ana nak cerita sikit, pada malam Nuzulul-qur'an yang lalu, sampailah giliran ana menjadi Imam tarawih di surau Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan. Alhamdulillah ana sudah menjalankan amanah. Sebenarnya ana memang berminat nak jadi Imam solat ni, cuma ana ni jauh dari KUPUSB, jadi susahlah sikit. Tapi ana baru dapat jadual mengimam di masjid Lumut, alhamdulullah.

Nahnu cerita balik pada 10 malam terakhir Ramadhan, demi berebut untuk mendapatkannya, Rasulullah saw mengasingkan dirinya dari isteri-isterinya, beriktikaf di dalam Masjid Nabawi, beribadah dan bermunajat kepada Allah swt sambil diikuti oleh para Sahabat ra.

Firman Allah swt bermaksud, “Sesungguhnya Kami menurunkan (Al-Quran) dalam malam Lailatul Qadr. Tahukah kamu apa itu malam Lailatul Qadr. Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan. Malaikat dan ruh turun pada malam itu dengan izin Tuhan mereka dalam semua urusan. Salam (sejahtera) malam tersebut hingga naik fajar” (Al-Quran).

Diantara ibadah-ibadah yang boleh dilakukan semasa Qiyamullail di malamnya dan Iktikaf di siangnya ialah puasa fardhu, berbuka, solat Tarawih, tilawah Al-Quran, berdoa, zikir, istighfar, memuhasabah diri, merancang untuk amalan diri, keluarga dan Dakwah dan sebagainya.

Pada malam yang mulia ini, para malaikat akan lebih banyak turun ke dunia dikarenakan melimpahnya berkah pada malam tersebut, karena malaikat akan turun seiring turunnya berkah, yaitu keselamatan (yang ditebarkan) hingga terbitnya fajar, seluruh kebaikan terkandung dalam malam tersebut, tidak ada keburukan hingga terbitnya fajar. Pada malam ini, segala urusan yang penuh hikmah dirinci, maksudnya segala kejadian selama setahun ke depan ditentukan dengan izin Allah yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Penentuan takdir pada malam tersebut adalah penentuan takdir tahunan, adapun penentuan takdir secara umum yang tercantum dalam Lauhul Mahfuzh, maka hal tersebut telah tercatat sejak 50.000 tahun sebelum langit dan bumi diciptakan sebagaimana yang tertera dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bukhari dalam Al Adab dan Tirmidzi dalam Sunan-nya meriwayatkan hadits dari Anas bin Malik radliallahu ‘anhu, dirinya berkata:

Seseorang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah! doa apakah yang paling afdhol?” Maka beliau menjawab, “Mintalah kepada Allah pengampunan dan perlindungan di dunia dan akhirat!”, Kemudian orang tersebut kembali mendatangi beliau pada esok harinya dan bertanya, “Wahai nabi Allah! Doa manakah yang paling afdhol?” Maka beliau berkata, “Mintalah kepada Allah pengampunan dan perlindungan di dunia dan akhirat, karena apabila engkau diberi pengampunan dan perlindungan di dunia dan akhirat, maka sungguh engkau telah beruntung.” (HR. Bukhari dalam Al Adabul Mufrad no. 637, Tirmidzi no. 3512 dan dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahihul Adab no. 495)



Tiada ulasan: